SUKA NUNDA TERUS? MAU SAMPAI KAPAN? | #LibatinAllah



#LibatinAllah

🔴🔴🔴🔴🔴🔴
Instagram : https://www.instagram.com/hanan_attaki
Website & Streaming: https://pemudahijrah.id/
YouTube: https://www.youtube.com/hananattaki

source

35 thoughts on “SUKA NUNDA TERUS? MAU SAMPAI KAPAN? | #LibatinAllah”

  1. Jazakallahu khoir katsir ustadz, benar-benar nampar banget, ternyata selama ini saya terlalu perfeksionis terhadap sesuatu, hingga saya sering menunda dan sampai akhirnya ngga jadi karena merasa ini belum perfect. semoga bisa lebih baik kedepannya
    Barakallahu ustadz,

    Reply
  2. Ustadz maaf sebelumnya, untuk pembacaan surah al-zalzalah yg dibacakan, apakah memang cara membacanya ^Khoiron yarah (seperti yg ustad baca)^ atau ^Khoiroy yarah (menjadi idham bigunnah^^?
    Tkutnya memang ada cara membaca yg lain yg saya tidak tau.

    Reply
  3. 1. Pernahkah kita mengalami ketika terlintas ingin melakukan suatu kebaikan, tapi malah ngak jadi melakukan apa-apa? Ketika melihat orang lain sedang dalam kondisi susah, kepikiran ingin membantu tapi ngak jadi. Melihat ada kesempatan untuk sedekah, sudah niat mau mengeluarkan dompet, tapi kemudian urung dilakukan. Mendengar azan berkumandang, sudah tahu keutamaan menyegerakan sholat, tapi malah memilih untuk menunda. Kita semua pernah mengalami ada di situasi seperti ini. Membiarkan keinginan atau niat baik itu meluap begitu saja. Tapi tidak memberikan respon cepat untuk menjadi sebuah “action”.

    2. Kenapa sulit sekali untuk fast response? Ketika ada alarm dari dalam diri kita untuk melakukan suatu kebaikan. Seringkali hal itu terjadi karena kita merasa punya banyak waktu. Kita merasa punya hari esok untuk melakukan kebaikan ini, sehingga kita jadi menunda-nunda waktu. Contoh: “Sebentar lagi deh, sholatnya setelah selesai ini.” “Ah, nanti aja deh pakai kerudung nya kalau sudah menikah.” “Besok lagi deh sedekahnya kalau sudah punya uang lebih banyak.” “Nanti aja taubat nya kalau sudah pulang haji.” Atau masih banyak alasan-alasan lainnya. Padahal tidak ada yang bisa menjamin besok kita masih punya umur?

    3. Ada penelitian yang menemukan bahwa alasan lain kenapa kita sering menunda adalah karena kita terlalu perfectionist. Dalam konteks ini kita merasa kalau tilawah satu ayat itu ngak terlalu bernilai. Mending kalau baca Al-Qur’an itu satu juz atau 2 juz. Sehingga kita harus mencari waktu yang lebih tepat untuk bisa membaca Al-Qur’an sebanyak itu. Pada akhirnya Ketika kita punya sedikit waktu luang, misalnya ketika dalam perjalanan pulang kerja (di kereta, angkot, mobil), kita lebih memilih scrolling social media daripada membaca Al-Qur’an.

    4. Bagaimana supaya kita tidak banyak menunda dan bisa fast response untuk melakukan suatu kebaikan?

    • Tidak ada waktu yang lebih tepat untuk melakukan suatu kebaikan, selain saat ini juga. Karena biasanya kalau sudah menunda dengan satu alasan, kita akan lebih mudah untuk mencari-cari alasan lainnya, sehingga akhirnya kita tidak melakukan apa-apa.

    • Hapus mindset perfectionist dari diri kita. Cobalah ubah mindset kita. Sekecil apapun kebaikan itu tidak akan pernah sia-sia. Satu ayat Al-Qur’an yang dibaca itu sangat berharga. Mungkin karena keterbatasan waktu kita tidak bisa membaca 1 juz. Mungkin hanya 1 lembar atau bahkan hanya beberapa ayat saja. Tapi itu tidak apa apa, karena kuncinya adalah segera, bukan sempurna.

    • Coba niat kan kalau kita melakukan kebaikan itu karena Allah bukan karena manusia. Biasanya kalau kita berbuat baik kepada manusia, kebaikan yang kecil itu kurang dihargai. Bahkan cenderung dilupakan. Tapi kalau kita berbuat baik karena Allah. Sekecil apapun, pasti Allah akan menghargainya. Sekecil biji zarah (biji sawi), pasti dia akan melihat balasannya.

    5. Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah kamu menggangap remeh kebaikan sekecil apapun.”

    6. Surat Al-Zalzalah ayat 7: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya ia akan melihat balasannya.

    7. Balasan yang Allah janjikan untuk suatu kebaikan dan dikerjakan segera itu tidak sekecil biji sawi. Tetapi surga yang seluas langit dan bumi.

    8. Surat Ali Imran ayat 133-134: (133) Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (134) (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.

    9. Di dalam ayat di atas Allah berjanji untuk memberikan ampunan dan surga kepada orang beriman yang menyegerakan kebaikan, infak, bahkan ketika ia dalam keadaan sempit. Ia tidak menunggu waktu lapang. Memberi maaf, bahkan ketika ia berada dalam keadaan marah, sambil ia menahan amarahnya. Bagi mereka Allah sediakan surga yang luas, seluas langit dan bumi. Hanya dengan alasan sederhana: Mereka menyegerakan kebaikan. Mungkin ibadah kita tidak seberapa. Tapi bersegera untuk melakukan istighfar ketika melakukan sebuah kesalahan, bersedekah walaupun hanya dengan sebutir kurma, menyenangkan hati teman walaupun hanya dengan sekedar tersenyum. Itu bisa bernilai besar di sisi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

    10. Hari ini, coba ingat-ingat lagi kebaikan apa yang sempat kita tunda. Bisa atau tidak kalau dilakukan sekarang? Contoh: Mau sedekah, transfer saja sekarang. Kalau ada salah, ya minta maaf saja sekarang. Atau mau zikir, ucapkan saja Subhanallah sekarang. Apapun kebaikan yang ingin kita lakukan hari ini, lakukan sekarang juga, walaupun cuma sedikit. Yuk bisa Yuk.

    Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki untuk memerangkum. Barakallahu fikum.

    Reply

Leave a Comment